Aria Baja
Aria Baja nama di balik layar yang tak asing di industri musik Indonesia. Pernah mengelola band Naif, mendirikan agensi kreatif Lockermedia, dan mendirikan label independen Dominion Records. Ia tak hanya menunjukkan kontribusinya sebagai manajer artis, tetapi juga penggerak ekosistem musik Indonesia, dengan fokus pada pengembangan karier, kolaborasi lintas sektor, serta manajemen hak cipta dan distribusi.
Pemilik nama asli Aria Baja Zulfitri ini juga sosok di balik kesuksesan trio produser Laleilmanino. Kesuksesan yang ia raih tak lain berlandaskan prinsip hidupnya yang kuat untuk memajukan musik Indonesia. Saat ditanya tentang visi dan misinya, ia mengatakan akan terus berusaha merelevansikan serta mengantarkan karya talenta lokal menuju global secara lebih artikulatif dalam memperkenalkan seni dan budaya Indonesia.
Pria kelahiran 18 Oktober ini juga berpendapat soal industri musik Indonesia yang dianggapnya sudah berkembang dan lebih banyak pilihan di dalam pemetaan (memperkaya) revenue streams terkait kesadaran akan IP development.
“Tantangannya adalah konsistensi, dan solusinya adalah relevansi. Jika tidak berusaha melakukan terobosan maka masa depan industri musik kita bakal mengalami stagnasi,” ungkap Aria.
Berbekal pengalaman yang luar biasa, Aria sebagai pegiat bisnis musik dan kreatif siap mengisi sesi Royalties Uncovered: The Hidden Revenue Behind Every Song di Jakarta Music Con 2025.
“Sudah semestinya kita harus lebih serius mengungkap dan menjajaki banyak peluang atas hak ekonomi karya cipta musik. Intellectual Property (IP) jangan cuma jadi jargon populis yang pemahamannya justru belum merata di antara para stakeholder bisnis musik. Maksimalkan,” tutup Aria.