Monica Karina
Musician / The Maple Media

Monica Karina mencuat ke permukaan pertama kali lewat kolaborasinya bersama Dipha Barus melalui lagu “Money Honey (Count Me In)” di tahun 2018. Vokalnya khas, terlebih saat bertemu alunan melodi dari musik elektronik. Tak heran dirinya langsung mencuri perhatian di kancah dance-electronic Indonesia.

Karya Monica berlanjut ke debut single “Skin to Skin” yang makin memperkenalkan keunikan warna vokal singer songwriter asal Jakarta ini. Dalam warna itu, kita bisa menemukan perpaduan antara Pop, Neo-Soul, hingga R&B, memperjelas bagaimana kelebihan Monica bermain di berbagai genre musik.

Fokus penulisan lirik lagu-lagu yang diciptakan dan dibawakan Monica banyak bercerita tentang ekspresi diri, kepercayaan diri, hingga perayaan identitas diri. Salah satunya lewat lagu “Pon It” yang dirilis pada 2024, bercerita tentang perayaan identitas diri dan kedewasaan yang matang.

“Tentunya aku ingin lagu ini jadi anthem bagi pendengar untuk menari dna merasa lepas, especially for girls to bussdown to!,” kata Monica seperti dikutip dari Pophariini.

Legitimasi atas kiprahnya teruji sah ketika ia dianugerahi dua dari tujuh nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) tahun 2018, yakni untuk kategori Karya Produksi Terbaik-Terbaik dan Karya Produksi Elektronika Terbaik di lagu “Money Honey (Count Me In)” bersama Dipha Barus.

Di Jakarta Music Conference 2025 kelak, Monica Karina akan berbicara di sesi “Turning Tales into Tunes: How Personal Stories Transform into Music”, sambil bercerita bagaimana dirinya menyampaikan pesan-pesan personal ke dalam tiap lagu yang ia ciptakan.

Terlebih lagi Monica baru saja mewakili Indonesia di ajang Jameson Distilled Sounds 2025 di Cavan, Irlandia. Menariknya, ajang ini dipandu langsung oleh musisi ternama dunia, Anderson .Paak dan mempertemukan lebih dari 20 talenta musik dari berbagai negara.

Dalam partisipasinya itu, Monica menghasilkan sebuah karya unik bersama EU.CLIDES dari Portugal dan Kethan dari Kenya. Kolaborasi mereka melahirkan lagu berjudul “Inventa-te” yang memadukan tiga bahasa berebeda. Menarik menanti cerita Monica dari lawatannya ke Irlandia nanti di sesi Jakarta Music Conference 2025.