Brand x Band: Where Music, Stories, and Collaboration Converge
Saturday, Oct 11
16:00 - 16:45
Moderator: Billy Dewanda
Stage: Bicara Musik - Dome Senayan Park
BRAND x BAND explores at how artists build their brand and grow through collaborations — with brands, other musicians, or creative communities. These partnerships go beyond performing, creating spaces for storytelling, co-creation, and innovation that connect music, culture, and audiences in real and authentic ways.
About the Speakers

Rafi Sudirman

Singer-Songwriter, Producer, Musician, & Actor

Rafi Sudirman baru saja merilis debut albumnya 26 September 2025 lalu. Album bertajuk “Hari Ini, Esok & Selamanya” menjadi bukti bahwa Rafi adalah singer songwriter pendatang baru yang patut diperhitungkan di industri musik Tanah Air.

 

Diakui Rafi, dirinya menghabiskan waktu hingga dua tahun mengerjakan album debutnya itu. Tentunya dengan bekerja sama dengan banyak musisi dan kolaborator istimewa, mulai dari Ify Alyssa, GAC, hingga Sandy Sondoro. Tak lupa dari sisi produksi Rafi juga menggandeng nama-nama besar dari Teddy Adhitya, Rendy Pandugo, Petra Sihombing, hingga musisi senior, Tohpati.

 

Kolaborasi dengan nama-nama di atas, tentunya tidak akan terjadi jika Rafi hanya fokus melihat dirinya semata-mata hanya sebagai singer songwriter. Lebih dari itu, Rafi melihat dirinya sebagai brand yang memiliki karakter, dapat bercerita dan memiliki potensi kolaboratif dengan artis dan entitas lainnya di industri.

 

Lahir dari ajang pencarian bakat, “Di Atas Rata-Rata”, besutan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa, Rafi adalah salah satu penyanyi dari generasi kedua grup musik Di Atas Rata-Rata bersama tujuh personel lain. Dari “Di Atas Rata-Rata” juga, Rafi sukses meraih penghargaan sebagai Artis Solo Laki-Laki Anak-Anak Terbaik dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2017.

Penghargaan itu diraihnya berkat membawakan lagu “Aku Suka Hari Ini” dari album Musik Anak Terbaik: Di Atas Rata-Rata.

 

Di Jakarta Music Conference 2025 nanti, Rafi Sudirman akan berbicara tentang topik “Tanya Tanya Series : Band x Brand: Where Music, Stories, and Collaboration Converge”. Tentunya, sambil bercerita tentang pengalamannya menjadi sebuah brand musik yang tumbuh dari ajang pencarian bakat dan lalu berkembang menjadi penyanyi anak peraih AMI di zamannya.

About the Moderator

Billy Dewanda

Content Manager & Producer

Billy Dewanda Perdana atau yang akrab dengan nama Billy Dewanda mengawali karier sebagai dua tulang punggung konten digital di era sosial media yakni videografer dan content writer. Baik visual dan storytelling, keduanya dipelajari Billy sejak masih masa intern dan menjadi pekerja lepas medio 2018-2019.

 

Billy juga sempat menulis puluhan artikel musik, lifestyle, dan showbiz di media-media populer favorit audiens Gen-Z kota-kota besar, seperti Ultimagz, Whiteboard Journal dan USS Feed.

 

Kini Billy mendedikasikan waktunya sebagai seorang Content Manager dan Produser di Localfest, festival musik dan budaya kreatif yang selalu dinanti anak-anak muda Indonesia setiap tahunnya.

 

Localfest 2025 di Jakarta lalu misalnya, digelar dua hari penuh pada 5-6 Juli 2025 di Stadion Baseball GBK, Senayan, Jakarta dan menampilkan lebih dari dua puluh musisi dengan beragam genre dan basis penggemar lintas generasi.

 

Tak hanya musik, di Localfest publik juga kerap disuguhkan konten-konten khas yang bertujuan merayakan kolaborasi antar pelaku industri kreatif. Salah satu contohnya adalah hadirnya rilisan eksklusif hasil kolaborasi antar brand lokal dan musisi yang tampil selama Localfest digelar. Seperti Vearst x Dongker, Oko Eyewear x Avhath, UNERD X Skandal, Measure Pleasure x Lomba SIhir, Brown Division x Sore, dan VOTED X The Adams, semuanya hadir terbatas selama Localfest berlangsung.

 

Pengalaman Billy di Localfest 2025 membuatnya padat bergizi saat memimpin sesi “Brand x Band: Where Music, Stories, and Collaboration Converge” di Jakarta Music Conference 2025 mendatang. Bersama dengan speaker penyanyi muda Rafi Sudirman, di sesi tersebut Billy punya kapasitas mumpuni untuk “membedah” bagaimana produk musik bisa menjadi sebuah brand dan bagaimana ia bisa menjadi suatu cerita utuh yang diceritakan lewat sebuah event.



Scroll to Top