White Chorus
Musician

Duo electro-pop asal Bandung, White Chorus menandai kemunculan lewat perilisan “HEATWAVE” di tahun 2020. Beranggotakan Emir Mahendra dan Friska, mereka terakhir melepas album mini berjudul do you guys *still* wanna listen to some electro-pop music? akhir September 2025 lalu. 

 

Bukan tanpa alasan menjalani karier sebagai musisi, Friska menekuni profesi ini karena ia merasa musik sudah menjadi bagian dari hidupnya. Begitu pula Emir yang mengaku jatuh cinta sama musik dan menjadikannya ruang berekspresi sedari masa kecil. 

 

“Gue merasa ini bukan cuma tentang bikin lagu, tapi tentang ngebangun sesuatu yang lebih besar yaitu cerita, komunitas, dan ruang buat orang lain juga bisa nemuin makna lewat musik. Tetapi musik bukan hanya karier, tapi sebagai media untuk refleksi,” ungkap Emir. 

 

White Chorus cukup produktif dalam menghasilkan karya. Selama lima tahun terakhir ini, mereka sudah mengantongi total dua album penuh yaitu FASTFOOD (2021) dan LIMBO + (2023), belum termasuk album mini dan single yang juga beredar di layanan streaming musik. 

 

Keproduktifan yang dilakukan White Chorus tentu berlandaskan visi dan misi yang jelas. “Melalui karya dan kolaborasi, aku ingin ikut ngebangun ruang yang suportif buat musisi lain juga, supaya kita semua bisa berkembang bareng dan saling ngangkat satu sama lain,” Friska. 

 

White Chorus siap mengisi topik “Scaling Up: Building The Next Music Icons” di Jakarta Music Con 2025 bersama Adryanto Pratono (Boim) selaku CEO PT. Juni Suara Kreasi dan Ririe Cholid selaku Head of Artist Services Indonesia – Believe.

 

Emir juga angkat bicara soal tema ini. “White Chorus awalnya belum langsung terlihat. Makanya dari awal kami membuat pondasi yang kuat. Dari pondasi itu scaling up dapat terwujudkan. Karena “building the next music icons” itu bukan soal menciptakan figur baru yang viral, tapi ikon yang punya dampak, yang bisa mengubah cara orang ngeliat musik Indonesia,” tutupnya.