Rara Pratiwi
Rara Pratiwi boleh jadi tak berangkat dari latar belakang musik, namun visinya tentang industri musik Tanah Air patut diberi sorotan. Menurut Rara, meski musik Indonesia sedang berkembang namun masih menghadapi tantangan teknis, terutama di beberapa tahun terakhir ketika disrupsi digital sangat dirasakan di kehidupan sehari-hari.
Rara berangkat dari seorang Marketing Communication dan Social Media Specialist. Kompetensi Rara di bidang strategic planning, khususnya social media membawa dia ke peran yang digeluti saat ini, Project and Program Manager di Sosialoka Indonesia.
“Ketertarikan pada dunia digital marketing serta dinamika musik global, yang mendorong saya untuk menghubungkan kreativitas dengan strategi bisnis,” kata Rara menceritakan awal bagaimana dirinya masuk ke industri musik.
Sosialoka sendiri dikenal publik lebih dari sekadar music marketing agency. Sosialoka adalah creative ecosystem enabler yang membantu musisi bertumbuh melalui branding, digital strategy, dan community building.
Di Jakarta Music Conference 2025, Rara mewakili Sosialoka akan berbicara tentang topik 360 Musician’s Playground: Brand. Release. Rights. All in one circle. Dengan studi kasus beberapa artis yang pernah ditangani Sosialoka, seperti D’Masiv, Anji, hingga band Stereo Wall, pemaparan Rara layak ditunggu dan disimak agar musisi memiliki strategi yang relevan di tengah dinamika musik global.
Ada dua upaya yang selalu dilakukan Sosialoka untuk memaksimalkan strategi yang relevan tadi. Pertama, meningkatkan eksposur musisi lokal melalui kampanye digital yang mencapai jutaan audiens. Kedua, mendampingi musisi dan label untuk dapat menyesuaikan strategi dengan trend platform agar lebih kompetitif di market global.
“(Harapannya, agar tercipta) sebuah ekosistem yang memberi peluang besar bagi musisi dan stakeholder untuk mengoptimalkan potensi musik Indonesia secara menyeluruh dari branding, distribusi, hingga hak cipta, sehingga lebih siap bersaing di level global,” jelas Rara.