360 Musician's Playground: Brand. Release. Rights. All in one circle.
Sunday, Oct 12
13:00 - 14:30
Stage: Bisik Musik
Explores how musicians can navigate every aspect of their journey, from building a brand and releasing music to understanding rights and protections. Delivered by Sosialoka Indonesia and Lokamusik, this session highlights practical steps and collaborative pathways to help artists grow within a stronger, more connected music ecosystem.
About the Speakers

Bobby Pistar Sinaga

Head of Account and Technical

Bobby Pistar Sinaga punya visi yang unik dalam memandang industri musik, dia memberi perhatian lebih perihal distribusi karya yang menurutnya masih banyak belum dipahami oleh sebagian besar pelaku ekosistem musik.

 

Terlebih, di era digital, distribusi musik punya alur yang baru, revenue stream baru, dan tentunya aturan main baru juga. Masalah pun muncul ketika bicara soal akurasi report dari setiap karya yang terdistribusi. Dari permasalahan itu lah peran Bobby sebagai Head of Account and Technical di Lokamusik ambil bagian.

 

“Melalui Lokamusik, tentunya, para musisi dapat langsung mengetahui penghasilannya secara utuh dengan laporan yang jelas dan pastinya transparan, serta tidak terikat oleh agregator manapun,” jelas Bobby.

 

Dari pemaparan soal Lokamusik barusan, rasanya obrolan Bobby tentang 360 Musician’s Playground: Brand. Release. Rights. All in one circle di Jakarta Music Conference 2025 nanti patut diantisipasi. Setidaknya bagi teman-teman musisi yang ingin mendalami perihal teknis distribusi musik lewat platform digital.

 

“Saat ini mungkin tantangan terbesar industri musik Indonesia adalah isu pembajakan, perlindungan hak cipta yang belum maksimal, serta pendapatan streaming yang masih relatif kecil bagi kalangan musisi juga terkait pajak yang cukup penghasilan para musisi. Solusinya menurut saya adalah memperkuat regulasi, meningkatkan literasi digital

bagi para pelaku musik terntunya, serta membangun kerja sama yang transparan antara

pencipta, publisher, dan platform digital,” terang Bobby seraya sedikit membocorkan materi yang akan dibahasnya di Jakarta Music Conference 2025 nanti.



Rara Pratiwi

Project and Program Manager

Rara Pratiwi boleh jadi tak berangkat dari latar belakang musik, namun visinya tentang industri musik Tanah Air patut diberi sorotan. Menurut Rara, meski musik Indonesia sedang berkembang namun masih menghadapi tantangan teknis, terutama di beberapa tahun terakhir ketika disrupsi digital sangat dirasakan di kehidupan sehari-hari.

 

Rara berangkat dari seorang Marketing Communication dan Social Media Specialist. Kompetensi Rara di bidang strategic planning, khususnya social media membawa dia ke peran yang digeluti saat ini, Project and Program Manager di Sosialoka Indonesia.

 

“Ketertarikan pada dunia digital marketing serta dinamika musik global, yang mendorong saya untuk menghubungkan kreativitas dengan strategi bisnis,” kata Rara menceritakan awal bagaimana dirinya masuk ke industri musik.

 

Sosialoka sendiri dikenal publik lebih dari sekadar music marketing agency. Sosialoka adalah creative ecosystem enabler yang membantu musisi bertumbuh melalui branding, digital strategy, dan community building.

 

Di Jakarta Music Conference 2025, Rara mewakili Sosialoka akan berbicara tentang topik 360 Musician’s Playground: Brand. Release. Rights. All in one circle. Dengan studi kasus beberapa artis yang pernah ditangani Sosialoka, seperti D’Masiv, Anji, hingga band Stereo Wall, pemaparan Rara layak ditunggu dan disimak agar musisi memiliki strategi yang relevan di tengah dinamika musik global.

 

Ada dua upaya yang selalu dilakukan Sosialoka untuk memaksimalkan strategi yang relevan tadi. Pertama, meningkatkan eksposur musisi lokal melalui kampanye digital yang mencapai jutaan audiens. Kedua, mendampingi musisi dan label untuk dapat menyesuaikan strategi dengan trend platform agar lebih kompetitif di market global.

 

“(Harapannya, agar tercipta) sebuah ekosistem yang memberi peluang besar bagi musisi dan stakeholder untuk mengoptimalkan potensi musik Indonesia secara menyeluruh dari branding, distribusi, hingga hak cipta, sehingga lebih siap bersaing di level global,” jelas Rara. 



Scroll to Top