Bobby Pistar Sinaga
Bobby Pistar Sinaga punya visi yang unik dalam memandang industri musik, dia memberi perhatian lebih perihal distribusi karya yang menurutnya masih banyak belum dipahami oleh sebagian besar pelaku ekosistem musik.
Terlebih, di era digital, distribusi musik punya alur yang baru, revenue stream baru, dan tentunya aturan main baru juga. Masalah pun muncul ketika bicara soal akurasi report dari setiap karya yang terdistribusi. Dari permasalahan itu lah peran Bobby sebagai Head of Account and Technical di Lokamusik ambil bagian.
“Melalui Lokamusik, tentunya, para musisi dapat langsung mengetahui penghasilannya secara utuh dengan laporan yang jelas dan pastinya transparan, serta tidak terikat oleh agregator manapun,” jelas Bobby.
Dari pemaparan soal Lokamusik barusan, rasanya obrolan Bobby tentang 360 Musician’s Playground: Brand. Release. Rights. All in one circle di Jakarta Music Conference 2025 nanti patut diantisipasi. Setidaknya bagi teman-teman musisi yang ingin mendalami perihal teknis distribusi musik lewat platform digital.
“Saat ini mungkin tantangan terbesar industri musik Indonesia adalah isu pembajakan, perlindungan hak cipta yang belum maksimal, serta pendapatan streaming yang masih relatif kecil bagi kalangan musisi juga terkait pajak yang cukup penghasilan para musisi. Solusinya menurut saya adalah memperkuat regulasi, meningkatkan literasi digital
bagi para pelaku musik terntunya, serta membangun kerja sama yang transparan antara
pencipta, publisher, dan platform digital,” terang Bobby seraya sedikit membocorkan materi yang akan dibahasnya di Jakarta Music Conference 2025 nanti.