Soleh Solihun
Soleh Solihun adalah ikon jurnalisme musik. Caranya dalam menyampaikan gagasan dan pertanyaan dikenal bernas, lugas, dan tegas. Sesekali terselip unsur humor dan “nakal.” Ini menjadikan Soleh tiada duanya. Kini, kecintaan Soleh terhadap media dan musik bertransformasi menjadi lebih kontemporer dengan membesut program VixTape. Sekaligus membuatnya menjadi salah satu konten kreator bidang musik yang serbabisa. Dari teks, siniar, sampai konten-konten trvia. Semua dikuasainya.
“Sebagai jurnalis, ya maunya menghadirkan informasi yang bermanfaat buat banyak orang,” kata Soleh.
Soleh juga membuktikan bahwa musik adalah bidang yang tak bisa dipisahkan dari industri entertainment lain. Selepas menjadi jurnalis, Soleh mengeksplorasi teritori lain. Mulai dari komedi tunggal, sampai penyutradaraan film. Menariknya, Soleh selalu berhasil memiliki standar kualitas yang tinggi dalam berbagai bidang yang ditekuninya.
Karier mentereng Soleh yang pernah menjadi jurnalis untuk Trax Magazine, Playboy Indonesia, Rolling Stone Indonesia, dan didukung dengan latar belakang studi Jurnalistik Universitas Padjajaran, membuatnya sahih disebut pakar dalam bidang media dan hal-hal terkait musik. Sebuah kepakaran yang penting di era yang serba instan dan hiper realitas ini.
“Industri musik hari ini sudah jauh berkembang dibandingkan saya pertama kali jadi jurnalis pada 2004. Band-band yang diterima banyak orang, sekarang genre musiknya sudah sangat beragam. Tantangannya bagaimana caranya band-band itu bisa ada regenerasi pendengar. Dan masih belum selesai adalah masalah distribusi royalti. Solusinya saya juga tak tahu. ruwet sekali ini,” celoteh Soleh.
Pengalaman Soleh yang luas dan mendalam akan memberikan perspektif unik dalam sesi How Musician Survive in the Era of Noise & Virality di Jakarta Music Conference 2025.