Vincent Rompies
Vincent Rompies lebih dulu dikenal publik sebagai pemain bas dari band Clubeighties. Lewat Clubeighties, kiprah Vincent sebagai penampil di atas panggung sukses menelurkan lima album penuh. Meski tak lagi di Clubeighties, belakangan Vincent terlihat kembali aktif bermusik dengan menjadi pemain bas di Goodnight Electric dan Andre Taulany & Friends.
Di luar panggung, publik tentu lebih mengenal Vincent sebagai MC kondang nan kocak bertandem dengan rekannya yang juga sesama eks personel Clubeighties, Desta dalam duo Vincent Desta. Keduanya mendulang pamor setelah membawakan program televisi MTV Bujang dan makin bersinar setelah sepuluh tahun mengasuh Tonight Show.
Belakangan, kiprah Vincent di industri musik Indonesia memasuki babak baru saat dirinya mengasuh sebuah program musik bernama VixTape. Bersama program yang ditayangkan di kanal youtube VINDES ini publik bisa melihat sisi lan Vincent sebagai penikmat musik yang selalu melihat musik dari sudut pandang unik, dengan rasa ingin tahu yang tak pernah padam.
“(Dengan VixTape semoga bisa) menjadi platform teman-teman pelaku dan penikmat untuk bisa mengenalkan karya-karyanya,” ujar Vincent singkat.
Ucapan Vincent bukan isapan jempol belaka. Di tiap episode baru VixTape, penonton selalu disuguhkan rekomendasi musik-musik baru dari para pembawa acara yang tentunya sudah dikurasi oleh tim editorial.
“Mantab abis, canggih-canggih secara musikalitas,” ujarnya lagi merespon band-band di kancah musik Indonesia akhir-akhir ini. Sukses Lancar Rejeki misalnya, trio remaja punk rock asal Bekasi ini dalam beberapa episode VixTape terakhir, namanya kerap disebut dan dibahas sebagai bagian rekomendasi dari musik baru di VixTape dengan keunikan yang mencuri perhatian.
Dari sini optimis rasanya melihat Vincent berbagi panggung di sesi “How Musicians Survive In The Era of Noise & Virality” di Jakarta Music Conference tahun ini. Setidaknya melalui VixTape, Vincent adalah sosok yang relevan membicarakan bagaimana musisi-musisi baru bertahan di era internet seperti saat ini.
“Lebih enak kalo kita ketemu dan diobrolkan secara diskusi di sana (Jakarta Music Conference 2025),” ungkap Vincent antusias membaha tema bagaimana musisi bertagan di era noise & virality.