Kanya Belfa Maharani menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan grup musik paling diantisipasi hari ini, Lomba Sihir. Kanya berperan sebagai Content Executive yang turut menjadi bagian dari Lomba Sihir dalam membangun komunitas dan komunikasi kreatif mereka yang kuat di internet.
Peran Belfa dalam ekosistem industri musik sangat strategis. Sekaligus membuktikan bahwa kemajuan sebuah grup musik tidak lepas dari peran-peran non-personel yang sangat berdedikasi. Bicara bagaimana grup musik bekerja hari ini tentu tak lepas dari peran-peran seperti Belfa. Musisi atau grup musik dituntut merepresentasikan wajah mereka dalam kultur digital yang dinamis.
“Visi gue menjadi jembatan musisi yang baik di sosial media yang tidak hanya dikenal secara lokal tapi juga nasional dan internasional, yang hasil karya-karyanya punya dampak positif dan inspiratif.”
Belfa dikenal sebagai sosok yang kreatif dalam menerjemahkan pesan dan atau karya dari musisi kepada penggemar melalui platform media sosial. Apa yang dia kerjakan termasuk menentukan tema konten di media sosial sampai urusan digital marketing. Tentu ini bukan pekerjaan yang sederhana dan tak mungkin bisa dilakukan tanpa komitmen dan renjana yang besar.
Sebelum fokus menangani Lomba Sihir, Belfa sempat bekerja untuk Idgitaf dengan peran yang serupa**. Belfa akan berbagi pengalamannya dalam membangun komunitas penggemar dalam sesi “Fan Power: Growing Your Music Community.” Sesi ini sangat penting mengingat penggemar adalah salah satu pilar utama yang menopang keberlanjutan karier musisi.
Hal penting yang dibangun Belfa dalam profesinya bukan saja membangun relasi yang kuat antara musisi dan penggemar. Lebih dari itu, Belfa juga berperan untuk menjadi telinga musisi dalam menghimpun segala informasi dari komunitas mereka, yang bisa saja dalam perkembangannya menjadi inspirasi untuk musisi dalam berkarya dan atau menentukan langkah mereka selanjutnya.
“Komunitas penggemar adalah pondasi penting untuk keberlangsungan karier musisi; mereka bukan hanya pendengar tetapi juga promotor, pembeli tiket, penyebar kabar tentang karya. Interaksi dengan fans (misalnya lewat media sosial, konser kecil, sesi meet & greet, fan signing, fanbase gatgering) akan memperkuat loyalitas dan rasa kepemilikan terhadap karya seorang musisi. Fan community juga bisa menjadi sumber feedback dan inspirasi; mendengarkan aspirasi dan keinginan mereka dapat membantu dalam merancang karya yang relatable,” jelas Belfa.